Rengkuhan Keanekaragaman Nasirun

‘Run’ – Embracing Diversity,  judul pameran tunggal perupa Nasirun memang bebas tafsir. ‘Run’ Bisa saja diartikan sebagai singkatan dari nama Nasirun. Atau juga diletakkan dalam kacamata kata dari Bahasa Inggris yang artinya berlari (run/Inggris). Setiap pengunjung yang datang ke pameran tunggal yang digelar 29 Mei-2 Juni 2016 di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta ini, tentulah terpana akan suguhan keanekaragaman. Pameran berskala kolosal ini menggebrak lewat eksplorasi berbagai medium.

Aliran Energi Seni

Sahabat sekaligus promotor utama, yang juga sebagai publisher pameran, Agung Tobing, sudah lama menyiapkan pameran ini. Ia dan Nasirun sering berdiskusi bersama tentang eksplorasi medium. Gila-gilaan memang, seperti yang dituliskan sendiri oleh Agung Tobing dalam buku pameran, karena pameran ini memajang  26 mobil berbagai merek (beberapa diantaranya Mercy, Toyota Celica, VW Caravelle GL, Fiat) tepat di halaman depan sportorium. Body mobil bahkan hingga bagian velg digunakan Nasirun sebagai kanvas karya.

Dua gerobak sapi  berpenumpang patung dengan seragam tentara Cina parkir di bagian lobi. 8 karya kriya kayu berbentuk motor Harley Davidson memamerkan sisi gagah estetis di ruang dalam. Masing-masing motor memiliki kisah sendiri. Bagian sayap ruang dalam lain, karya ‘Para Kesatria dan Binatang’ mempertontonkan puluhan kesatria berwajah Nasirun menunggang kuda.  Ditemani jajaran kanvas panjang ‘Abstraksi Hutanku Terluka’, ruang dalam bagian depan mengantar penikmat seni ke ruang lainnya. 

Back to Top