Sihir Museum Nyoman Gunarsa

Dari Jalan Raya Gianyar menuju Klungkung, tepat di pertigaan Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkang, Klungkung, Bali, pagi itu terasa sejuk tidak seperti biasanya. Pohon-pohon yang merindangi museum terlihat dari kejauhan masih basah daunya, karena sisa hujan semalam. Ranting-ranting pohon yang basah bergerak pelan oleh tiupan angin bagai penari Bali yang sedang berlatih gerak menyambut terbitnya matahari.

Pohon-pohon yang sudah berumur puluhan tahun itu tumbuh di halaman museum berpadu dengan pohon-pohon besar yang berumur ratusan tahun. Tumbuh rimbunnya aneka jenis pepohonan itu membuat pemandangan di areal museum, seperti lukisan klasik Bali wayang kamasan yang terpapar di dinding langit.

PERADABAN. Museum Seni Lukis Bali Klasik Nyoman Gunarsa masih seperti yang dulu, seperti berpuluh-puluh kali dikunjungi atau berjumpa dengan pemiliknya sang maestro seni lukis klasik Bali Nyoman Gunarsa. Sebuah kejutan yang selalu membuat pengunjung terpesona yaitu manakala sang pemilik museum menyambut sendiri kedatangan pengunjung. Pertemuan di lobby museum yang merupakan ruang dasar dari tiga ruang museum seni lukis klasik Bali Nyoman Gunarsa seperti membuka sebuah dialog penting, bahwa museum ini berbicara tentang peradaban seni lukis klasik Bali yang pernah berkembang sejak abad ke XV pada pemerintahan Dalem Waturenggong hingga abad mutakhir terkini, saat ini.

 

Back to Top