A Sparkling Exhibition Space

“A scripted space. A story to be told. A secret worth sharing to. There must be something behind those glimmering facets that has to be discovered..”

Indonesia hadir di Anugerah Piala Oscar selama tujuh tahun terakhir. Ajang bergengsi bagi jagat hiburan. Tentu, bukan sebagai penerima piala yang jadi idaman setiap selebriti papan atas. Di balik kemewahan anugerah Piala Oscar, Indonesia hadir melalui karya interior design Irma Hardjakusumah. Irma ikut merancang ruang pesta Oscar’s Governors Ball dan Primetime Emmy’s Governors Ball. Di bawah naungan dua konsultan yang berbeda di Amerika, Irma mendapat kepercayaan sejak tahun 2009 sampai dengan anugerah piala oscar terakhir tahun 2015.

Kepercayaan tidak diraih dengan mudah. Setelah lulus dari Arsitektur Universitas Indonesia (UI), pembaca LARAS saat kuliah ini, kemudian pindah ke Amerika pada tahun 1998 dan melanjutkan pendidikan di bidang interior design and industrial design. Berawal dari kesempatan bekerja sebagai intern di firma Ethos Design, dan akhirnya berhasil menduduki posisi design director  dalam kurun waktu 6 tahun dan kemudian tergabung dalam tim desain untuk peluncuran Lounge22 -- anak perusahaan Ethos Design yang bergerak di bidang desain furniture. Di sinilah Irma ditempa berbagai pengalaman di spasi bidang desain multi disiplin dan pada tahun 2011 Ia mengembangkan sendiri perusahaan konsultan desain. 

Pada tahun 2012 ia berperan sebagai design director dalam proyek pameran internasional di beberapa negara yakni Jepang, Korea, Amerika, dan Cina. Swarovski Sparkling Secrets di Kota Shanghai, Cina merupakan proyek pameran yang secara eksklusif dipublikasikan Majalah LARAS. Bekerja bersama agency Havas Luxe Event, klien perusahaan kristal dari Austria yang sangat terkenal ini mengadakan pameran hasil kerajinannya yang diproduksi sejak pertama di tahun 1895 hingga 2012.

Pameran ini bertujuan untuk berbagi bisikan rahasia kreativitas, hasil kolaborasi, proses inovatif yang sudah dikerjakan selama 100 tahun kepada penggemar serta masyarakat luas di seluruh dunia. Melalui kerjasama tim dan brief dari klien, konsep yang diinginkan adalah mengacu kepada teknologi dengan latar era klasisisme yang diimajinasikan ulang (re-imagined). Venue ini berada di sebuah bangunan tua di Kota Shanghai yang memiliki gaya klasik dengan komposisi yang memperhatikan hirarki, simetri, proporsi, keseimbangan, ritme dan kesatuan. Hal ini menjadi tantangan bagi tim ketika harus menyesuaikan dengan grid, proposi, skala bangunan dengan ruang pamer.

 

Back to Top