Warisan Romawi di Maggia

Semburat matahari memantulkan cahaya keemasannya di tebing-tebing batu berwarna kelabu kehitaman, di Valey Maggia, Ticino, Swiss. Pemandangan serupa empat belas tahun lalu, 2001, sewaktu kali pertama mengunjungi daerah ini.

Sungguh kedatangan kembali memendam rindu, ingin menyaksikan satu suasana hening yang tenang penuh nuansa zaman batu dan suasana religius. Di sana-sini hadir mural-mural yang menggambarkan kehidupan Katolik masyarakat setempat.

Selalu takjub menyaksikan rumah-rumah berkonstruksi dan beratap batu tersusun rapi mencerminkan perjalanan panjang dunia arsitektur tradisional negara Swiss yang berbatasan dengan wilayah Italia. Bentuk-bentuk rumah yang kokoh, tegak simetris serupa menggambarkan tebing-tebing batu di lembah sekelilingnya. Warna atap natural grey stone yang memantulkan sinar matahari, luruh menyatu di sela rimbun daun anggur. Rupanya kali ini musim semi terlambat hadir dari biasanya.

Di Maggia, akhir April lalu udara mulai terasa hangat. Sepanjang gang-gang yang menghubungkan rumah demi rumah, seolah terangkai tak terputus. Langkah pun akhirnya sampai ke rumah batu tradisional, yang menjadi identitas dan kebanggan daerah ini--meski berkali datang ke sini, selalu takjub terulang kembali.

 

Back to Top