Worldly Wisdom & World Dweller

Terinspirasi dari para seniman dari berbagai Negara khususnya Asia, Kohler menghadirkan pameran bertajuk “Kohler and The Arts”. Melalui seleksi panjang dari berbagai universitas atau institute terkemuka di beberapa negara di Asia. Akhirnya terpilihlah seniman yang dapat menginspirasi Kohler dengan visi dan misi yang sesuai dengan perusahaan sanitary ini. Bukan hanya menginginkan seniman terbaik, namun juga ingin agar para seniman ini selama proses pembuatan karya seni dapat memberikan experience tersendiri.

Salah satu karya yang ditampilkan adalah karya dari Sudsiri Pui-Ock, satu-satunya seniman perempuan yang berpartisipasi dalam pameran ini. Karya seniman asal Thailand ini yang ditampilkan adalah Worldly Wisdom dan World Dweller

The Tree
Inspirasi dari karya James Seet seniman asal Malaysia adalah “Janus” yang terbagi menjadi dua bagian, dimana menurut legenda dapat melihat masa lalu dan masa depan. Pesan yang ingin disampaikan adalah sebagai manusia tidak akan bisa melihat masa depan bila kita tidak mengetahui masa lalu. “My past has shaped who I am today”. Sehingga kita dapat melihat masa depan kita melalui mata Janus yang kedua present/ future Janus. Diharapkan dengan memberi diri kita waktu untuk menyusun masa lalu dan memikirkan untuk masa depan agar memperoleh hasil yang terbaik.

Selain itu ada pula karya dari Hadrian Mendoza seniman  Filipina “Manunggul” dan Nguyen Ngoc Lam seniman asal Vietnam “The Tree” yang terinspirasi dari keadaan  bumi saat ini yang sudah kritis. Manunggul sendiri bercerita bahwa pada kehidupan berikutnya manusia tidak akan membawa apapun kecuali amal baik yang dilakukan saat di bumi. Sedangkan The Tree  ingin menyampaikan manusia merupakan jembatan yang menghubungkan langit dan bumi serta menghubungkan dua kutub berbeda yaitu Ying dan Yang.  Dimana bila semua perbedaan  disatukan dapat menjadi sesuatu yang indah.

The Process
Pameran seni bertajuk “Kohler and The Arts” yang digelar di Jakarta pada tanggal 30 November-6 Desember 2015 ini merupakan pameran yang diadakan pertama kali di Indonesia menyusul kesuksesannya di Cina, Hongkong, Taiwan, Korea, Thailand dan Singapura. Melalui pameran ini Kohler ingin menyampaikan dukungan dan kepeduliannya dalam seni. Salah satu bagian dari pameran ini adalah penampilan karya seni, persembahan yang membawa pengunjung kembali ke abad masa lalu. Sejak tahun 1974, lebih dari  500 seniman lokal dan internasional yang berpartisipasi dalam kegiatan unik ini.

Salah satu seniman yang berpartisipasi adalah Dr. Ahadiat Joedawinata, seniman asal Indonesia. Beliau merupakan salah satu dosen fakultas seni rupa dan desain di ITB yang aktif membuat kerajinan keramik di studio kecilnya di rumah. Karyanya adalah The Process yang merefleksikan fenomena ekologi. Dimana air merupakan inti kehidupan yang sangat penting. 

 

Back to Top