Pembauran Eropa-Asia
La Fusion terletak di tepi Sungai Siak, yang mengalir ke Selat Malaka, Pekanbaru, memiliki akses langsung ke selat terpadat yang sudah lama dikenal sebagai jalur perdagangan. Lokasi strategis yang mudah dari Pekanbaru menjadi kota perdagangan terpadat, maka nama "Pekan" yang merupakan bahasa Indonesia untuk "Pasar" dan "Baru" dan menjadi "Pasar Baru", pasar yang sangat berkembang sehingga banyak orang yang pindah dari banyak negara.
Terpesona oleh lokasi dan kondisi Kota Pekanbaru, lahirlah La Fusion. Sebuah restoran fusi yang menggabungkan makanan Perancis dan Asia. Desainer Leo Einstein Franciscus, menuturkan, ide di balik restoran ini adalah untuk membaur dua budaya yang berbeda, Asia tropis dengan Eropa kontemporer, untuk membentuk sepotong moderen yang indah dengan arsitektur dan interior yang juga sempurna demi mewujudkan Pekanbaru sebagai kota perdagangan yang berkembang.
Perancang meresapi gaya visual art deco Perancis ke dalam desainnya, yaitu moderen lokal tropis dengan sentuhan art deco dan konsisten dengan gagasan fusi restoran itu sendiri. Desainer Leo Einstein yang merancang objek ini, menyampaikan dua poin kunci penting dari desain. Yang pertama adalah paduan pada setiap aspek dari restoran, baik itu makanan, bahan atau lingkungan alam. Yang kedua adalah menegaskan, Pekanbaru memiliki aspek menarik, di antaranya adalah alam dan cuaca. Pekanbaru juga terkenal sebagai pusat pelabuhan perdagangan yang terbuka dengan negara-negara lain.