A Sense Of Tropical House

Kesinambungan antara ruang luar dan dalam direalisasikan dengan menyatukan bagian-bagian dalam rumah dengan panorama taman di area luar. 

GAYA TROPIS BALI. Berawal dari keinginan pemilik rumah untuk memiliki kediaman dengan suasana tenang dan hijau serta tidak banyak sekat, tim arsitek Emporio Architects mendesain rumah berkonsep tropis dengan aksen bali dengan menaruh aspek kedalam desain dimana membuat penghuninya selaras dengan lingkungan sekitar. 

Desain tropis pada prinsipnya memiliki kekuatan pada penyatuan living space di halaman rumah yang cenderung memakai unsur-unsur tanaman tropis sehingga menciptakan "ruang imajiner” yang sangat besar karena ada gabungan ruang di halaman dan di dalam rumah.
Dengan demikian maka akan tercipta sebuah feeling "kedekatan" antara manusia sebagai penghuni ruang dalam, dengan tanaman hijau dan hewan sebagai "penghuni" ruang luar. Kedekatan inilah yang kemudian menuntun manusia di dalamnya untuk lebih appreciate terhadap lingkungan. Tentu, lingkungan yang dirawat dengan baik akan memberikan juga feedback yang baik kepada manusia yang ada di sekitarnya. 

Material yang digunakan cenderung simpel dan tersedia di daerah tropis. Indonesia terlahir memiliki cuaca yang lembab dan panas. Untuk itu, paduan elemen yang digunakan memiliki unsur batu alam, kayu, kaca, air dan tanaman hijau agar dapat menghembuskan napas tropis kuat ke dalam ruangan-ruangan di sekitarnya. Selain itu, tekanan air dari pool akan menyebabkan perbedaan tekanan udara yang menciptakan aliran angin, sehingga suhu udara turun. 

Hal ini membuat udara lebih segar, view yang lebih segar yang dapat  mengurangi stress serta aktivitas outdoor bisa membuat manusia di dalam rumah menjadi lebih sehat. Efek yang terjadi ini langsung secara nyata dirasakan oleh pemilik rumah, terutama karena rumah terdahulu memiliki kecenderungan tertutup dari lingkungan luar, sehingga merasakan perbedaan quality life yang besar dari rumah terdahulu. 

RUANG TERBUKA. Dalam pemetaan zona, nuansa utama yang ingin ditonjolkan adalah ruang yang berkesinambungan dalam pengaliran gerak antar-ruang sehingga mewakili fungsi-fungsi di dalam rumah. Untuk lebih menghadirkan “rasa” yang berbeda di masing-masing ruangan diciptakanlah perbedaan dalam pengaturan skala. Kendati berbeda, upaya untuk menghadirkan ruang dalam yang berorientasi ke ruang terbuka hijau secara konsisten tetap diwujudkan melalui serangkaian perencanaan bukaan-bukaan kaca yang diatur proporsinya. 

Back to Top