Keindahan Keramik
“Ways of Clay: Perspectives Toward the Future”. Begitulah tema yang diangkat dalam perhelatan The 4th Jakarta Contemporary Ceramics Biennale (JCCB-4). Pameran yang merupakan kerjasama JCCB dengan Galeri Nasional ini berlangsung selama hampir satu bulan sejak Desember 2016 sampai Januari 2017.
Pameran dengan kurator, Nurdian Ichsan dan Rizki A. Zaelani ini menampilkan 41 seniman yang berasal dari 20 negara. Kalau melihat dari pesertanya, tidak salah jika pameran seni keramik kontemporer dua tahunan (biennale) yang terbesar di Asia Tenggara.
Tanah liat sudah sejak menjadi bagian dari sejarah kehidupan manusia. Pengolahan tanah liat mulai dari cara yang paling tradisional, maupun dengan teknologi moderen saat ini. Bahkan, melalui pengolahan tanah liat itu manusia dapat merunut sejarah masa silam. Tanah liat selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia, meski dibedakan teknik pengolahan.
Melalui kegiatan ini, JCCB berusaha menafsirkan sejarah sebagai perspektif dalam memahami praktik seni keramik ke depan. Sejarah dalam konteks JCCB-4 bukan hanya sejarah seni keramik sebagai sebuah disiplin, melainkan dipahami juga sebagai sejarah penggunaan material lempung dan media keramik dalam praktik seni rupa.
Selain itu, pameran ini juga hendak memahami hubungan antara gagasan seniman dan cara ekspresi, dimana perspektif terhadap material dan media memengaruhi proses kreasi serta apresiasi sebuah praktik seni.