THE URBAN TASTE
Kalau menyusuri pantai dari Tuban, dimana terdapat Bandar Udara Ngurah Rai Pantai Kuta di Bali, maka pertama akan menjumpai Pantai Kuta. Jika terus menyusuri maka akan tiba di Pantai Legian. Sekilas baik Pantai Kuta atau Pantai Legian tidak ada perbedaan yang menyolok, karena merupakan kawasan wisata pantai terkenal di Bali.
Di kawasan Legian ini, juga berdiri aneka akomodasi wisata, baik vila, resto dan penginapan. Begitu juga dengan hotel yang berada di kawasan Legian ini, yang juga meramaikan kebutuhan para wisatawan. Dengan luas lahan terbatas, tidak begitu besar menjadikan hotel ini harus optimal dalam memenuhi kebutuhan sebuah hotel berbintang tiga.
Desain bangunan ini berdasarkan pada keinginan untuk memaksimalkan ruang. Arsitek mencoba memasukkan unsur estetika ke dalam desain, dimana sangat mengutamakan fungsionalitas serta efisiensi ruang.
Fungsi awal bangunan merupakan sebuah bungalow atau akomodasi dengan style khas masa awal perkembangan pariwisata di daerahnya. Secara perhitungan ekonomi jumlah kamar dan desainnya sudah sangat kuno.
Untuk itu, Putu Edy Semara, principal architect dari ESA International, menawarkan konsep akomodasi yang lebih fresh dan sesuai dengan perkembangan kondisi pasar saat ini. Arsitek menggandeng Indrawan Cahyadi dan Siti Muthmainnah Sjarif sebagai tim desain.
URBAN PRACTICAL. Konsep hotel urban berbintang tiga ini tercermin dari desain hotel secara arsitektural dan interior yang moderen, fresh dan praktis. Arsitek menerjemahkan konsep tersebut dan mengaplikasikan pada pemilihan material dan skema warna yang dapat memberikan kesan dinamis.
Dalam merancang hotel ini, arsitek mencoba untuk meninggalkan kesan hotel lama yang kental akan tradisional. Pilihan material yang diambil berdasarkan pertimbangan pada kemudahan dalam pemeliharaan dan tahan lama. Sehingga hotel ini nantinya diharapkan lebih mudah dalam maintenance baik keseharian maupun jangka panjang.